TRIBUNNEWS.COM-Pemerintah melarang pulang pada April 2020.

Meski begitu, masih banyak orang yang melanggar aturan ini dan memilih untuk pulang. — Sragen, seorang musafir dari Jawa Tengah. — Pelancong berani yang menolak untuk hidup mandiri di rumah dibawa ke rumah berhantu kosong.

Menurut Bupati Sragen dan Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pengetahuan ini harus dipelajari. “Di Sragen, kami menggunakan sistem isolasi independen. Di tempat tinggal masing-masing, “Kusdinar dikutip dari YouTube Tribunnews Najwa Shihab, Rabu (29 April, 2020).” Dia berkata: “Dengan cara ini, para wisatawan yang datang akan pergi ke kantor pos, mengunjungi kantor pos desa, dan kemudian kami memeriksa mereka Status kesehatan, tandatangani janji 14 hari karantina independen, “katanya. Bupati Sragen berharap untuk mengajarkan pelajaran – Leb Kusdinar mengatakan dia melanjutkan bahwa pemerintah telah memberikan masker dan termometer kepada orang-orang di seluruh negeri sehingga mereka dapat melaporkan status kesehatan mereka ke satuan tugas setiap hari. . , Dia menambahkan bahwa beberapa pelancong tidak menepati janji ini.

Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang Islam dan Ramadhan? Anda dapat mengajukan pertanyaan dan berkonsultasi dengan Konsultasi Islam Ust secara langsung. Zul Ashfi (S.S.I, Lc)

kirim permintaan Anda ke Consultation@tribunnews.com

untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi Bagian Agama Islam Tribunnews.com

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *