TRIBUNNEWS.COM-Dalam rangka memperingati Hari Narkotika Internasional (HANI) yang akan diselenggarakan pada 26 Juni 2020, Badan Narkotika Nasional (BNNP) Jawa Tengah mulai mengembangkan kawasan keutuhan (ZI) menjadi kawasan bebas korupsi, Juni 2020 Pada hari Kamis tanggal 25, Kantor Gubernur Jawa Tengah (WBK) melaksanakan operasi pemberantasan narkoba- “Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Nasional, BNNP Jawa Tengah mengumumkan pernyataan bahwa saya mengucapkan selamat atas pernyataan ini atas nama Bank Dunia (WBK). Saya yakin BNNP akan menjadi lembaga yang dapat diterima masyarakat karena kita sadar akan moral hazard yang terkait dengan tugas dan fungsi pengawasan narkoba. Ia sangat peka terhadap korupsi dan perilaku kriminal yang memuaskan. Kita bisa menyatukan dan melindungi masyarakat dari narkoba. ” Seperti kita ketahui bersama, adat DIY Jav Tengah dan BNNP Jawa Tengah telah dan akan terus menjalin sinergi dalam pemberantasan narkoba. Kerja sama dengan BNNP mencakup intelijen bersama dan operasi bersama.

Beberapa pengiriman di bawah kendali bersama juga dilakukan. Pengiriman terkontrol adalah teknik yang digunakan oleh lembaga penegak hukum untuk menghentikan jaringan perdagangan narkoba.
Kepala BNNP Provinsi Jawa Tengah, Benny Gunawan (Benny Gunawan) mengaku siap bersinergi memberantas narkotika yang selama ini menjadi musuh bersama. “Ingat selaku Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung BNNP Jawa Tengah yang telah mengumumkan pengembangan zona integritas menjadi zona bebas. Korupsi.”
Selain kegiatan tersebut, BNNP Pihak Bea Cukai dan Bea Cukai di Provinsi Jawa dan California juga merusak properti yang disebabkan oleh prosedur hukum berupa obat-obatan terlarang dan alkohol.
“Alat bukti pemusnahan narkoba disahkan oleh Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009. Sejak Januari 2020 hingga Juni 2020, BNN Provinsi Jawa Tengah memusnahkan berbagai jenis narkoba, diantaranya 1 kg pot, 510. Ekstasi dan 10 kilogram ganja.Dalam operasi pemusnahan ini, alat bukti pemusnahan meliputi 28,29 kilogram ganja, 141,27 gram sabu, 551 butir ekstasi, 3.030,18 tembakau sintetis, 365 strip obat, 6527 obat, dan 1 botol vera kuat. Mox, 25 lepuh Pymari, alkohol 9.894 botol, dan Ciu 1.080,9 liter, “kata Benny.
Kali ini, Padmoyo juga mengumumkan bahwa pihak bea cukai siap mendukung penuh pekerjaan pemberantasan penyakit BNN.
“Bea Cukai siap mengikuti operasi pemberantasan narkoba di Jawa Tengah. Sinergi antara pihak bea cukai dengan BNNP dan aparat penegak hukum lainnya di Jawa Tengah meningkat dua kali lipat. Hingga Februari lalu, sinergi dengan BNNP telah berhasil tercapai. 150 gram kristal sabu. Terry mengatakan: “Hingga Maret 2020 sudah diperoleh 1 kilogram kristal sabu bekerja sama dengan Polda Jateng melalui operasi Bersinar. Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, mengatakan kerusakan akibat narkoba di Indonesia sangat besar. “Narkoba menyebabkan kerugian publik sebesar 84,7 triliun rupee, yang pada gilirannya meningkatkan dampak fisik, mental, dan bahaya bagi generasi muda di tanah air. Menurut Badan Narkotika Nasional, terdapat 51 juta pengguna narkoba di Indonesia. Sayangnya, 40% di antaranya adalah pengguna atau pelajar dari generasi muda. ”Saat ini, ada lebih dari 200 jenis narkoba baru yang beredar, 68 di antaranya sudah masuk ke Indonesia. Ancaman, “kata Ganjar. (*)
Leave a Reply