TRIBUNNEWS.COM-Selama pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) 2019 yang sedang melanda Indonesia, Administrasi Umum Kepabeanan (DJBC) belum menghentikan langkah-langkah Badan Administrasi Umum Kepabeanan (DJBC), serta menyelenggarakan bea cukai dan pajak konsumsi. Dalam rangka patroli tersebut, kegiatan patroli maritim bea dan cukai Sriwijaya Net dan Wallacea Net 2020 telah diintegrasikan untuk menjamin keuangan nasional dan melindungi perbatasan Indonesia dari intrusi barang ilegal dan berbahaya.

Patroli Maritim Kepabeanan Terpadu Sriwijaya merupakan patroli maritim terpadu yang dilakukan oleh beberapa unit DJBC di perairan Indonesia bagian barat, khususnya Selat Malaka, pesisir timur Sumatera, dan Selat Singapura. Perairan menuju Kalimantan Barat merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia sehingga sering terjadi penyimpangan di kawasan ini, oleh karena itu diperlukan upaya tambahan untuk mencegah kemungkinan penyelundupan ke kawasan tersebut.

Demikia juga melakukan patroli maritim Bea Cukai Wallacea dan Bea Cukai Hong Kong oleh beberapa unit kerja DJBC untuk melindungi wilayah perairan Indonesia bagian timur yang memiliki karakteristik perairan yang luas serta cuaca dan kondisi alam yang ekstrim di wilayah perbatasan Kemungkinan pelanggaran. Operasi tersebut terjadi di wilayah perairan Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Papua dan Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. -Pelaksanaan Operasi Patroli Maritim Terpadu Jejaring Wallacea 2020 membuktikan keseriusan pemerintah dalam menjaga wilayah perairan Indonesia dari penyelundupan yang dapat membahayakan negara. -Terutama dalam situasi wabah Covid-19 saat ini, DJBC tidak akan mengizinkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menggunakannya untuk kejahatan penyelundupan dan penyelundupan.Hambatan anti virus dapat muncul di perairan, terutama dengan negara lain. Daerah perbatasan.

Selain melakukan operasi patroli maritim terintegrasi, DJBC akan terus melakukan operasi patroli maritim sesuai dengan BKO dan rencana independen. -Selama proses implementasi, dari Januari 2020 hingga Juni 2020, DJBC berhasil melakukan 127 operasi melawan laut dan berhasil menghemat pendapatan sebesar Rp 207.644.482.396, serta melakukan sejumlah tindakan besar, termasuk pengoperasian MV. Pan Begonia membawa 45.090 ton bijih nikel (KM). Terang Bulan IV 10 MT dan KM beban pasir timah. Seroja menggunakan kapal patroli BC30004 dan KM untuk memuat 10,2 juta batang rokok Rafman tanpa stempel pajak konsumsi. Teupin Jaya membawa 119 kg obat bius sabu oleh kapal patroli BC 20002 di perairan Aceh. Setelah itu, manajemen IV Bareskrim Polri bersinergi dan bekerjasama dalam pengembangan kasus dan proses transfer investigasi. Sebelumnya, patroli maritim KPPBC Dumai menargetkan speedboat anonim berisi anestesi tipe pot dalam 30 kantong teh China, dengan berat total 32 kg, juga hasil kerja sama patroli bea cukai dan Dumai. Angkatan Laut, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Polri. (*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *