TRIUNNEWS.COM-Pemerintah telah merumuskan banyak kebijakan untuk memerangi virus korona (Covid-19) melalui pajak bea cukai dan konsumsi. Antara lain, kebijakan ini telah diadopsi untuk memastikan bahwa peralatan yang diperlukan tersedia untuk mencegah dan mencegah Covid-19, terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Padmoyo Tri Wikanto, kepala kantor regional DJBC di DIY, Jawa Tengah, mengatakan bahwa dalam konteks pandemi ini, persediaan barang-barang pribadi seperti pembersih tangan, masker dan peralatan pelindung menjadi langka dan mahal, meskipun Mereka dibutuhkan dalam jumlah besar karena epidemi Covid-19 menyebar.

Untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY, sampai sekarang, pemerintah telah mengeluarkan keputusan melalui bea cukai untuk membebaskan pajak konsumsi hingga 6,21 juta liter etanol. Nilai barang konsumen bebas bea mencapai 124,23 miliar rupee. Etil alkohol akan digunakan untuk memproduksi pembersih tangan, antiseptik, desinfektan, dll., Dan menggunakannya untuk tujuan sosial sebagai bagian dari pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Beberapa perusahaan sekarang mengetahui fasilitas yang dikecualikan, seperti Djarum Foundation dan PT. UD, Indo Acidatama, UD. Rachmasari, lanjutkan. PT Budiata. Likuid Pharmalab, PT, Indonesia. Madubaru dan PT. Nojorono Tobacco .

Edi Prayitno dari Djarum Foundation menyatakan bahwa Djarum Foundation berharap untuk berpartisipasi dalam kegiatan untuk mencegah penyebaran virus korona. Saat ini, pembersih tangan menjadi langka dan mahal, itulah sebabnya Yayasan Djarum berharap untuk membuat pembersih tangan sendiri untuk didistribusikan kepada publik. Edi juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, bea cukai dan pajak konsumsi untuk membebaskan pajak konsumsi etanol yang digunakan untuk produksi pembersih tangan untuk keperluan sosial. Pada saat yang sama, Herudi Wijayanto, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Indo Acidatama Tbk, sebagai produsen etanol, juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah menyediakan fasilitas bebas bea “ethanol” dan layanan yang nyaman untuk tujuan sosial melalui bea cukai. Di PT Indo Acidatama Tbk, untuk memenuhi permintaan etanol yang tinggi dalam pencegahan dan pengobatan Covid-19 oleh institusi dan pihak terkait.

Untuk masker dan APD dan peralatan lainnya, kepala Administrasi Umum Bea Cukai DJBC Kantor Regional DIY Jawa Tengah Departemen Amin Tri Sobri menjelaskan bahwa kebijakan yang tepat waktu dan tepat telah diadopsi. Bea Cukai Jawa Tengah DIY dapat dibebaskan bea masuk terkait impor bahan. Hanya sedikit orang yang menggunakan instalasi Jawa Tengah dan DIY.

Sejauh ini, hanya ada 20.000 masker dan 147 set APD tingkat medis yang diimpor. Namun, saat ini ada 37 perusahaan yang menerima fasilitas zona berikat di Jawa Tengah dan DIY. Perusahaan-perusahaan ini telah dan sedang bersiap untuk memproduksi masker dan APD. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk perusahaan di daerah berikat, bea cukai memberikan perlakuan istimewa terhadap lisensi produksi Karena produksi masker dan peralatan pelindung pribadi sebelumnya tidak diizinkan, lisensi produksi kini tidak diizinkan.

Perusahaan-perusahaan ini juga sangat bersemangat untuk berpartisipasi. Amin menambahkan, barang impor atau bahan baku yang diimpor ke kawasan berikat perusahaan masih perlu membayar bea masuk dan pajak terkait impor. Jika barang yang diproduksi diekspor, perusahaan tidak perlu membayar. Ini untuk mendorong investasi dan ekspor. Pada saat yang sama, jika produk tersebut dijual di pasar domestik, pajak impor dan pajak lainnya serta biaya harus dibayar. Namun, di negara ini untuk tujuan mencegah dan memberantas epidemi Covid-19 dan bukan untuk tujuan komersial, penjualan masker dan peralatan pelindung diri di masyarakat, impor bebas pajak dan hutang pajak dapat dibebaskan dari perizinan atau bea cukai perdagangan impor. Ini siap untuk bekerja sama dengan semua pihak terkait dan bertekad untuk terus memberikan layanan terbaik, terutama dalam konteks pencegahan dan penanggulangan epidemi Covid-19, dalam hal penerapan kebijakan pemerintah. Dengan melakukan tugas yang bertanggung jawab, diharapkan semua peralatan yang diperlukan dapat dipertahankan sehingga epidemi dapat ditangani dengan tepat. (*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *