TRIBUNNEWS.COM-Meski pandemi Covid-19 sedang merebak, pihak bea cukai tetap memantau arus barang ilegal di berbagai daerah.

Pengawasan terus menerus ini telah menyebabkan penangkapan berbagai barang ilegal. Untuk membuktikan keseriusannya dalam melindungi masyarakat dan sebagai bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan fungsi badan, bea cukai juga memusnahkan barang yang ditangkap.

Pada Rabu (17/6), Bea Cukai Cikarang dan Sidoarjo melakukan pemusnahan produk. Rokok ilegal, alkohol, cairan aerosol, dan tembakau iris tipis Tindakan penegakan Bea Cukai Cikarang memusnahkan hasil tangkapan 2018-2019. Deny Isworo, Kepala Bea Cukai Cikarang, mengatakan.

Di saat yang sama, Bea Cukai Sidoarjo juga memusnahkan 6,9 juta batang rokok dan 42,9 liter minuman beralkohol ilegal.

“Barang ilegal hasil gugatan pada Oktober 2019. Bea Cukai Sidoarjo Penanggung jawabnya, Pantjoro Agoeng, menyatakan tentang kargo ilegal tersebut: “Hingga Maret 2020, total nilai kargo diperkirakan mencapai Rp 5,9 miliar. Sementara potensi kerugian negara diperkirakan mencapai 2,55 miliar rupiah. Kejaksaan mengadili pemusnahan barang konsumsi akibat penuntutan selama 2018-2019 antara lain 1.219.301 batang rokok ilegal, 138 bola baler, dan 374 mainan pribadi. Achmat Wahyudi dari Kantor Pabean Pontianak mengatakan: Barang yang diproduksi merupakan tindakan yang diambil untuk nilai pakai suatu barang, dan untuk mencegah penyalahgunaan barang karena suatu “tindakan”. ”

Pada hari yang sama, Bea Cukai Kudus memusnahkan barang yang dihasilkan. Beroperasi mulai September 2019 hingga Maret 2020. “Sebanyak 157 pemanas, 5 alat penggiling, 30.232 stempel cukai palsu, dan 11.916.134 batang rokok ilegal yang nilainya diperkirakan mencapai 7,32 miliar rupiah, dapat menimbulkan kerugian nasional hingga 5,01 miliar rupiah,” ujarnya. Adat Kudus Gatot Sugeng Wibowo .

Upacara pemadaman oleh H. Musthofa, SE. MM atas nama Anggota Komite XI DPR RI Padmoyo Tri Wikanto atas nama Penanggung Jawab DJBC Jateng dan DIY, Musthofa mengatakan: “Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas sinergi selama ini. Ini bisa mengurangi peredaran rokok ilegal, terutama di rumah Patty. Pada 2020, angka ini diperkirakan turun menjadi 1%, ”kata Musthofa. (*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *